Senin, 28 Februari 2011

LAPORAN BEST PRACTICE BAB 2

BAB II
PEMBAHASAN
1. Alasan pemilihan strategi pemecahan masalah
Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang dilakukan siswa, di luar jam belajar kurikulum standar. Kegiatan-kegiatan ini ada pada setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai universitas. Kegiatan pengembangan diri ditujukan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik. Kegiatan ini diadakan secara swadaya dari pihak sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri untuk merintis kegiatan di luar jam pelajaran sekolah.
Kegiatan pengembangan diri ini sendiri dapat berbentuk kegiatan pada seni, olahraga, pengembangan kepribadian, dan kegiatan lain yang bertujuan positif untuk kemajuan dari siswa-siswi itu sendiri.
Di setiap sekolah pasti ada yang kita sebut dengan kegiatan pengembangan diri. Siapa bilang kegiatan pengembangan diri atau biasa dikenal ekstra kulikuler (ekskul) hanya membuang-buang waktu dan tidak begitu bermanfaat? Tanpa disadari, banyak sekali manfaat yang bisa diambil dari kegiatan ini. Mengingat banyaknya manfaat positif yang bisa diperoleh, tak heran bila pihak sekolah tak tanggung-tanggung dalam menyediakan sarana dan prasarana yang memadai demi perkembangan dan kemajuan siswa-siswanya.


2. Hasil atau dampak yang dicapai dari strategi yang dipilih
Dengan mengikuti kegiatan pengembangan diri, akan banyak ilmu dan teori yang bisa mereka serap. Jika si anak mengikuti pengembangan diri degung, ia akan lebih mengenal teknik dan teori degung, sehingga hasilnya pun akan lebih berbobot. Sama halnya jika ia mengikuti pengembangan diri bahasa Inggris, maka ia akan terbiasa berkomunikasi dengan tata bahasa yang baik dan benar. Bahkan dengan berada pada komunitas yang sama ambil contoh bahasa Inggris, anak-anak ini akan terbiasa dalam berkomunikasi dalam bahasa Inggris.
Melalui kegiatan pengembangan diri, anak-anak juga bisa mengembangkan bakat dan kemampuannya. Bila diadakan kompetisi, jiwa kompetitif dan sportif pun akan terasah dengan sendirinya. Hal penting lainnya, kegiatan pengembangan diri juga bisa mengajarkan anak akan arti organisasi, walaupun dalam skala yang lebih kecil.
Dengan begitu kita bisa melihat banyaknya hal positif dalam kegiatan pengembangan diri, Perlu diketahui bagi orang tua siswa bahwa pada saat anak Anda memasuki sekolah baru , apakah itu SD,SMP,atau SMA Anda perlu tahu ,paling tidak bertanya pada Kepala Sekolah atau Wakasek Kesiswaan : Apa saja kegiatan Pengembangan diri yang diseleggarakan oleh sekolah? Sekarang banyak sekolah yang menyelenggarakan banyak kegiatan pengembangan diri, baik itu Sekolah Negeri ataupun Swasta karena sekarang Dana BOS dapat dialokasikan untuk mendanai kegiatan tersebut.
Macam-macam kegiatan pengembangan diri di SMP N 2 Cibeureum :
1. Basket Ball
2. Futsal
3. Volly
4. Mading
5. Sains Club
6. Math Club
7. English Club
8. Marching Band
9. Degung
10. Calung
11. Paskibra
12. Pramuka
13. TIK/ Aplikasi Internet
14. ROHIS
15. Sintren
16. Bulu Tangkis

Kenyataan di lapangan bahwa ada sekolah yang kurang mempedulikan kegiatan pengembangan diri bahkan jarang dikontrol oleh pimpinan/ kepala sekolah , dengan anggapan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan setelah jam pelajaran selesai , jadi atensinya kurang.
Seandainya saja kita mau meluangkan waktu bertanya kepada alumnus sekolah kita, apa yang paling berkesan saat siswa tersebut mengenyam ilmu di sekolah kita ? Pengalaman Penulis kebanyakan siswa menjawab : Saya bisa seperti ini ( Siswa yang sukses dalam karir ) karena dulu waktu sekolah di sini saya mendapat kegiatan ekstrakurikuler ini lalu siswa tersebut langsung bertanya kemana sekarang bapak/Ibu pembimbingnya dulu?
Dari uraian permasalahan dan strategi pemecahan penulis ingin mendapatkan beberapa perubahan. Adapun perubahan yang dinginkan ( terlepas dari teori yang ada ) menurut yang saya alami, rasakan, lakukan,dan amati adalah ;
1. Siswa terlatih dalam satu organisasi
2. Siswa terlatih dalam suatu kegiatan EO ( Even Organizer )
3. Siswa terlatih menjadi seorang pemimpin
4. Siswa terlatih berinteraksi dengan dunia luar ( maksudnya luar sekolah )
5. Siswa terlatih mempunyai suatu ketrampilan, sebagai benih utnuk berkembang ke depan
6. Siswa terlatih menghargai kelebihan orang lain
7. Siswa terlatih menghadapi tantangan yang datang
8. Siswa terlatih membuat relasi yang langgeng ( Interpersonal
9. Siswa termotivasi akan cita-citanya /karir yang akan ia raih
10. Siswa terlatih menghargai gurunya, indikasinya adanya jalinan yang akrab antara guru dan siswa tersebut.
11. Tanpa disadari Siswa merasa bertanggungjawab atas kemajuan sekolahnya.
Jelas bukan bahwa dengan mengikuti kegiatan pengembangan diri tersebut siswa akan mempunyai banyak ketrampilan dan pengetahuan. Sebagai orang tua juga dihimbau mau bertanya kepada putra-putrinya tentang apa saja kegiatan ekstrakurikuler yang ia ikuti, dan ikut bertanggung jawab akan kegiatan tersebut, artinya jangan sampai orang tua melarang atau membiarkan putra-putrinya tidak mengikuti kegiatan tersebut.



3. Kendala-kendala yang dihadapi dalam melaksanakan strategi yang dipilih
Dengan serangkaian program pengembangan diri yang diberikan, siswa siswi SMP Negeri 2 Cibeureum dapat meningkat kecerdasan emosionalnya dan hidup mandiri, normal, hidup secara wajar dengan meminimalisir hambatan personal, sosial, dan psikologis, tetapi juga tidak sedikit biaya/dana yang diperlukan.
Saya akan menjawab pertanyaan di atas menurut yang saya alami, rasakan, lakukan,dan amati konsekuensi dari banyaknya pengembangan diri yang ada yaitu membengkaknya dana untuk membayai upah/honor guru adalah sebagai berikut : 16 kegiatan pengembangan diri x 4 kali x 12 bulan x Rp. 15.000,- Total Rp 11.520.000,-
Selain itu masih ada beberapa orang tua yang merasa terbebani karena dengan kegiatan pengembangan diri anak akan pulang ke rumah relative sore dan itu artinya menambah biaya uangsaku/jajanselama mengikuti kegiatan tersebut.
4. Faktor-faktor pendukung
Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kemampuan, keterampilan dan kepribadian di dalam maupun luar sekolah. Dalam suatu masyarakat kecil atau besar pasti di dalamnya berlangsung suatu proses pendidikan. Karena itu pendidikan sangat penting bagi kehidupan manusia. Wujud dari pendidikan yaitu pendidikan formal dan pendidikan informal. Pendidikan formal biasa disebut dengan sekolah. Sedangkan pendidikan informal adalah pendidikan yang di dapat oleh seorang individu dari lingkungan sekitarnya dalam suatu yang formal. Berbagai dilakukan dalam pendidikan formal yang bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional diantaranya, intrakurikuler yaitu proses belajar mengajar dan segala yang berhubungan dengan akademik lain yang juga penting dilaksanakan adalah.Untuk dapat mengembangkan aspek-aspek kepribadian yang dimiliki serta untuk dapat menyalurkan bakat dan minat siswa serta dapat memperluas pengetahuan siswa, siswa tersebut dapat mengikutir. Sebab yang dilaksanakan diharapkan dapat menjadi dapat menjadi sarana penunjang perkembangan siswa.

Dalam proses belajar mengajar motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan belajar, menjamin kelangsungan belajar dan dapat memberikan arah pada belajar sehingga tercapai tujuan yang dikehendaki Dengan keaktifan siswa dalam mengikuti dan motivasi belajar dapat dilihat perubahan prestasi yang akan diraih oleh siswa-siswi di sekolah. Prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh seorang siswa setelah mengikuti belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu.

Dalam laporan best practice ini dapat dikatakan bahwa keaktifan dalam dan motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 2 Cibeureum, keaktifan dalam ekstrakurikuler dan prestasi siswa SMP Negeri 2 Cibeureum ada 2 faktor
1. Faktor Internal
a. Dukungan moril dan materiil dari Kepala Sekolah melalui kebijakan penganggaran dan program bea-siswa prestasi bagi peserta didik yang mampu meraih kejuaraan dalam perlombaan akademik maupun non akademik. Serta motivasi yang dilakukan secara terus menerus oleh Kepala Sekolah guna meningkatkan semangat peserta didik untuk senantiasa berprestasi dan bermental jawara guna meningkatkan kualitas mutu pendidikan di SMP Negeri 2 Cibeureum.
b. Dukungan dari segenap stake holders sekolah khususnya bidang Kesiswaan dan Pembina masing-masing Pengembangan Diri yang terlibat secara langsung baik secara teknis maupun sebagai steering committee.
c. Motivasi konstruktif dari segenap dewan guru dengan memberikan kesempatan berlatih pada setiap hari Sabtu dan melakukan pendampingan pembelajaran khusus bagi peserta didik yang terlibat dalam kegiatan pengembangan diri. Kualitas sumber daya intelektual yang dimiliki peserta didik masing-masing kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 2 Cibeureum sangat membantu mempermudah proses pembinaan.
2. Faktor Eksternal
a. Dukungan moril dan materiil dari masyarakat khususnya orang tua peserta didik yang memberikan ijin putra-putrinya terlibat langsung dalam kegiatan dan bersedia membantu dalam penyediaan sebagian perlengkapan lomba.
b. Kerjasama selama masa kegiatan Pengembangan Diri.
Tujuh kata kunci ini perlu dipertajam dengan hal-hal yang menjadi tanggung jawab orang tua, yakni: a). Mengetahui benar jenis mata pelajaran yang ada di sekolah, b). Memahami pelajaran yang perlu dibantu dengan pekerjaan rumah, les tambahan atau cara lain dalam intensitas belajar, c). Ikut mengambil peranan dalam hal pelajaran ekstrakurikuler/pengembangan diri, d). Jangan sampai dibiarkan putra-putrinya tidak memiliki fasilitas belajar seperti: buku cetak, alat-alat tulis, buku latihan, catatan dan pemeliharaannya, e). Pemeliharaan fasilitas seperti tas, sampul buku, kebersihan fasilitas dan alat tulis yang memenuhi persyaratan, f). Hadir di sekoah apabila dirumah kelihatan putra-putrinya tidak sibuk mengerjakan pelajarannya untuk menanyakan pada guru BK dan wali kelas, g). Mengajak putra-putrinya diskusi tentang guru dan keadaan di sekolah agar orang tua dapat mengarahkan pandangan negatif siswa apabila ada menjadi hal yang positif.
Kepedulian orang tua dalam pelaksanaan ekstrakurikuler seolah-olah hanya menyangkut dana saja. Padahal yang menjadi pokok dalam pencapaian tujuan adalah keterlibatan langsung orang tua dalam pengamatan pelaksanannya, bila perlu ikut memberi petunjuk dalam pelaksanaan teknis.
Hal-hal yang perlu diperhatikan orang tua dalam peranan pelaksanaan ekstrakurikuler sebagai berikut: a). orang tua mengetahui benar jenis kegiatan ekstrakurikuler apa yang ada di sekolah berikut jadwalnya,b). memilih kegiatan yang tepat buat para putra-putrinya, c). mengikuti perkembangan hasil dan kegiatan tersebut, d). memberikan masukan pada sekolah dalam pengembangan ekstrakurikuler, e). membantu sanara/prasarana yang diperlukan.
Dengan peranan tersebut diharapkan orang tua mempunyai kebanggaan tersendiri sehingga sekolah terbentuk motivasi yang tinggi dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler.
Pengawasan kegiatan ekstra kurikuler dilakukan secara: a. interen, oleh kepala sekolah. b, eksteren, oleh pihak yang secara struktural/fungsional memiliki kewenangan membina kegiatan pengembangan diri yang dimaksud. Hasil pengawasan didokumentasikan, dianalisis, untuk bahan evaluasi/ perbaikan di tahun pelajaran berikutnya.
5. Alternatif pengembangan
Seperti yang telah penulis paparkan optimisme dan motivasi membangun sekolah dapat dikategorikan baik dari warga sekolah. Prestasi selama bulan-bulan terakhir dari pembangunan fisik dan non fisik cukup signifikan. Prestasi yang diraih dalam kegiatan Ujian Nasional tahun 2008/2009 lalu cukup menggembirakan , Sekolah kami mendapat peringkat pertama di tingkat Kecamatan, dan berhasil lulus 100 persen.
Kami mengakui beberapa fasilitas yang memang masih dibutuhkan untuk kegiatan pembelajaran masih ada 6 ruangan yang memerlukan proses perehaban sehubungan dengan kondisinya sudah lama, tetapi tetap dengan penerapan sekolah satu shif masuk pagi semuanya mulai dari tingkat X, XI, dan XII.
Peningkatan kualitas SDM dibarengi oleh peningkatan kualitas sarana-prasarana. Kelas yang masih standar peralatan dan belum adanya LCD, Kualitas kurikulum yang mau tidak mau terus dilakukan penyesuaian. Perpustakaan yang masih minim dari buku-buku penunjang lainnya. Dan lain-lain adalah sejumlah PR yang perlu menjadi fokus perhatian.
Khusus untuk kegiatan pengembangan diri pada tahun pelajaran 2010/2011 direncanakan ada penambahan kegiatan pengembangan diri lokal kedaerahan yaitu teknik pembuatan tape ketan yang merupakan ciri khas makanan tradisional daerah setempat, serta adanya peningkatan upah / honor untuk guru pembimbing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar